Bisnisbandung.com-Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief minta peristiwa jemaah haji hilang dan tersesat tidak ada di Madinah.
Dirjen PHU Kemenag Hilman mengharapkan petugas dan jemaah haji agar semakin mawas diri.
"Nah saya minta beberapa petugas mawas diri, jaga-jaga dan menyiapkan pola supaya peristiwa tersesat, hilang di jalan dapat kita minimalisasi," katanya sehabis rapat koordinasi pelayanan jemaah haji gelombang ke-2 di Daker Madinah, Rabu (12/7/2023).
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele Tapi Dapat Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Cobain Deh!
Hilman minta jemaah haji untuk jaga diri supaya tidak tersesat. Karena, intensif pergerakan manusia di Madinah cukup padat.
"Janganlah sampai jemaah yang dulu pernah tersesat atau hilang di Makkah telah bertemu dan telah bersama kelompoknya kembali, di Madinah terulang lagi. Karena intensitas pergerakannya cukup di sini," ucapnya.
Jemaah haji Indonesia yang pergi pada gelombang ke-2 mulai bergeser dari Makkah ke arah Madinah pada 10 Juli 2023. Keseluruhan jemaah yang datang di Saudi pada gelombang ke-2 capai 111.120 orang.
Mereka dengan bertahap diberangkatkan ke Madinah sampai 24 Agustus 2023. Maknanya, jemaah akan kembali hadapi keadaan yang padat di Madinah.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Memiliki Jiwa Keibuan yang Tinggi dan Hatinya Bagai Malaikat
"Sesudah tenang kemarin di Makkah pascapuncak haji, pascaumrah sunah dan lain-lain, dan pascatawaf Ifadlah dan Tawaf Wada, saat ini masuk ke dalam Madinah akan hadapi situasi yang padat," katanya.
Dalam kesempatan itu, Hilman minta ke ketua kloter untuk cepat mengkomunikasikan desas-desus ini, yaitu peristiwa jemaah hilang dan tersesat ke jamaahnya.
"Untuk jemaah tertentu yang punyai pengalaman tersesat lama atau hilang selanjutnya diketemukan belum ditanazulkan, ini harus ke Madinah. Nah di Madinah kita mengharapkan mereka bisa juga nikmati situasinya tetapi janganlah sampai hilang kembali karena ini peristiwa umum banyak terjadi," harapannya.***