Bisnisbandung.com-Pemerintah menarget nol kemiskinan ekstrem pada tahun 2024. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin juga mengutarakan dua strategi khusus pemerintah di dalam meraih sasaran itu.
"Pada tahun 2024 kelak, kita menarget kemiskinan ekstrem sebesar 0 %, yang diusahakan lewat dua strategi khusus, yakni kenaikan penghasilan dan pengurangan beban," kata Wapres dalam Pengokohan Pembangunan dan Pendayagunaan Warga Dusun Ke arah Indonesia Bebas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) lebih dari 9 % warga Indonesia termasuk dalam kelompok miskin dan sekitaran 2 % termasuk kelompok miskin ekstrem.
Baca Juga: Menarik Hati Pria: 5 Tips untuk Meningkatkan Harga Diri Seorang Wanita
Wapres juga minta semua pemangku kepentingan bekerjasama untuk mengentaskan kemiskinan berlebihan sampai 0 % pada tahun 2024.
"Saya minta semua pihak, benar-benar serius perkuat koordinasi lintas lembaga, dan lakukan penajaman aktivitas intervensi pengendalian kemiskinan di beberapa sektor," jelasnya.
Secara eksklusif, Wapres minta beberapa pendamping desa supaya bisa tingkatkan peran dalam usaha menangani kemiskinan ekstrem.
"Beberapa pendamping desa supaya menolong kades dan aparatur dalam memperkuat konvergensi program di kantong-kantong kemiskinan, terutama daerah fokus keluarga miskin ekstrem," pungkasnya.
Baca Juga: 5 Cara agar Cowok Tidak Mengabaikan Saat Kamu Marah, Bikin Dia Mengejarmu
Awalnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa Pembangunan Wilayah Ketinggalan dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid mengutarakan, realisasi 0 % kemiskinan ekstrem tahun 2024 sekarang ini sudah dilaksanakan lewat Dana Desa yang sudah diteruskan ke rekening kas desa.
"Lewat dana desa yang diteruskan secara langsung ke rekening kas desa, desa-desa di Indonesia sudah berperan besar satu diantaranya untuk merealisasikan 0 % atau dekati 0 % kemiskinan ekstrem pada 2024," kata Taufik.***