Bisnisbandung.com-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang diadakan sepanjang 2 hari di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) di tanggal 10 dan 11 Mei sudah usai dan hasilkan tiga kesimpulan.
Hal itu diutarakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers ditemani oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, di Hotel Meruorah, Labuan Bajo.
Pertama, para pemimpin ASEAN berikan perhatian penuh pada beberapa hal yang terkait dengan kebutuhan masyarakat, termasuk pelindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia.
Baca Juga: Tanpa Disadari 5 Jam Makan Ini Malah Bikin Berat Badan Turun Dan Tubuh Jadi Langsing
"Hal yang sentuh kebutuhan masyarakat jadi perhatian penting beberapa leaders, termasuk pelindungan karyawan migran dan korban perdagangan manusia. Saya ajak beberapa negara ASEAN untuk tindak tegas pelaku-pelaku utamanya," tutur Presiden.
Ke-2 , para pemimpin berikan perhatian pada penuntasan perselisihan Myanmar. Presiden Jokowi memperjelas, pencederaan pada beberapa nilai kemanusiaan tidak dapat ditoleransi. Presiden mengingati supaya ASEAN mengikutsertakan semua penopang kebutuhan sesuai lima persetujuan awalnya atau Five-Point Consensus.
"Inklusivitas harus digenggam kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang ditaruhkan," katanya.
Presiden menjelaskan, Indonesia siap bicara dengan siapa saja termasuk dengan junta militer dan semua penopang kebutuhan di Myanmar untuk kebutuhan kemanusiaan di negara itu. Tetapi, Kepala Negara memperjelas jika usaha pendekatan itu bukan bermakna pengakuan.
Baca Juga: 3 Step Body Care Paling Ampuh Mencerahkan Kulit, Murah Meriah Gak Nguras Dompet
"Penting buat saya dipertegas jika engagement bukan recognition, lakukan pendekatan tidak berarti berikan pengakuan," katanya.
Selanjutnya, Kepala Negara mengutamakan keutamaan kesatuan ASEAN hingga tidak gampang untuk dipecahkan oleh pihak lain. Presiden juga yakini tidak ada satupun pemimpin ASEAN yang inginkan perpecahan.
" Tidak bisa ada pihak dalam atau di luar ASEAN yang ambil manfaat dari perselisihan internal di Myanmar. Kekerasan harus disetop dan masyarakat harus dilindungi," katanya.
Ringkasan ke-3 ialah berkenaan pengokohan kerja-sama ekonomi. Presiden sampaikan, pimpinan ASEAN setuju untuk membuat ekosistem mobil listrik dan jadi sisi penting dari rantai pasok dunia. Dalam masalah ini, hilirisasi jadi kunci.
Baca Juga: 7 Tingkah Wanita yang Membuat Pria Tertarik, Nomor 5 Hanya dari Obrolan
Disamping itu, pimpinan ASEAN setuju untuk perkuat implementasi transaksi bisnis mata uang lokal dan sambungan pembayaran digital antarnegara.
Artikel Terkait
Ngeri! Mau Ikut Pileg Bayar Rp 500 Juta, Ini Kronologi Didin Supriadin Pilih Mundur dari Partai Demokrat Jabar
Kabar Terbaru Liga 1 2023-2024 Polri Siapkan Sistem Pengamanan Baru
KPK Temukan Ratusan Pejabat Polri Belum Serahkan LHKPN! Apa Penyebabnya?
Apa Makna di Balik Penganugerahan Gelar Adat dari Kesultanan Tidore kepada Wapres?
Ditemukan Tewas Bos Konter J&T di Tambora, Diduga Utang Judi Online
Viral di Media Sosial, Video Abang Jago Todongkan Pisau ke Pembeli Wanita di Pasar Cimol Gedebage