bisnisbandung.com - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap praktik korupsi, pelanggaran aturan, serta aktivitas ilegal yang berpotensi merusak kedaulatan ekonomi Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin, di mana ia menyoroti berbagai bentuk kecurangan yang selama ini merugikan negara.
Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah praktik under invoicing yang dilakukan sebagian pelaku usaha.
Baca Juga: Wamen Komdigi Pastikan Telekomunikasi Aceh Stabil: Pemerintah Tidak Tinggal Diam Ya
Manipulasi laporan pembayaran pajak dan nilai barang impor selama bertahun-tahun dinilai telah menyebabkan kerugian negara dalam jumlah besar.
Fenomena ini disebut terjadi lebih dari dua dekade dan menjadi salah satu ancaman serius terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Sjafrie juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap pergerakan barang di pelabuhan dan bandara.
Ia menggambarkan bagaimana aktivitas ilegal selama ini kerap lolos dari pemeriksaan, yang berpotensi menggerus sumber daya alam seperti nikel dan bauksit.
Penertiban yang kini lebih ketat menunjukkan bahwa sebagian pelaku masih terbiasa memanfaatkan celah pengawasan pada masa lalu.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tanggapi Kasus Korupsi Wakil Wali Kota Bandung
Menurut Menhan, kondisi tersebut menggambarkan ancaman nyata terhadap kedaulatan ekonomi, bukan hanya dari pihak luar, tetapi juga dari oknum dalam negeri.
Karena itu, generasi muda, khususnya mahasiswa, didorong untuk menjadi garda terdepan dalam membangun integritas dan memperbaiki sistem di masa depan.
Selain persoalan ekonomi, Sjafrie memaparkan langkah pemerintah dalam memperkuat pertahanan negara melalui konsep Perisai Trisula Nusantara yang dikembangkan sejak 2024.
Program ini menitikberatkan pada peningkatan kemampuan pertahanan darat, laut, dan udara tanpa mengembalikan praktik dwifungsi militer.