Langkah pelaporan terhadap kritik tersebut dikhawatirkan justru dapat menimbulkan kesan bahwa ruang berekspresi dibatasi. Hal ini berpotensi menciptakan persepsi bahwa perbedaan pendapat tidak diterima, padahal diskusi kebijakan merupakan bagian penting dalam iklim demokrasi.
Situasi ini menggarisbawahi perlunya pemahaman mengenai etika politik, di mana kritik terhadap kinerja pejabat publik dipandang sebagai bagian dari pengawasan sosial.
“Bahkan ada orang mengirimi saya video satu mural di Kota Sydney yang mengolok-olok Bahlil dengan kata yang sangat kotor. Dan itu pasti orang Indonesia di Sydney yang kesal sama Bahlil,” ujar Rocky Gerung.***
Baca Juga: Menkeu Tegaskan Isu Suap dan Pegawai Bea Cukai Nongkrong di Starbucks Tidak Benar