Pemerintah menaruh ekspektasi besar terhadap Danantara sebagai motor penggerak investasi dan penciptaan lapangan kerja, sejalan dengan target surplus APBN yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato nota keuangan.
Namun, lambannya langkah Danantara membuat Kementerian Keuangan harus memastikan arah investasi lembaga tersebut berjalan sesuai mandat.
Bhima juga menilai, Danantara perlu mencontoh model pengelolaan investasi yang dilakukan oleh Temasek Holdings di Singapura dan Khazanah Nasional Berhad di Malaysia, yang dikenal agresif dan terukur dalam mengelola portofolio investasi.
Jika tidak ada perbaikan strategi, pemerintah membuka kemungkinan mengalihkan kembali sebagian dividen BUMN ke kas negara untuk memperkuat pembiayaan pembangunan nasional.***
Baca Juga: Politisi Gerindra Habiburokhman Klaim Tidak Temui Penolakan Program Makan Bergizi Gratis