Bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno menilai pidato politik Anies Baswedan baru-baru ini sebagai peringatan keras bagi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Dalam pidato tersebut Anies menyinggung bahwa pemerintahan saat ini semakin jauh dari prinsip integritas dan meritokrasi.
“Pernyataan Anies itu jelas merupakan kritik tajam yang diarahkan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia ingin menunjukkan bahwa politik kini lebih banyak diwarnai koneksi daripada kompetensi,” ujar Adi Prayitno dalam youtubenya.
Baca Juga: Relawan Gaza Ajak Anak Muda Indonesia Berperan Global
Pidato Anies disampaikan dalam acara yang digelar Dewan Pengurus Wilayah Gerakan Rakyat di Jawa Tengah.
Menurut Adi lewat pidato itu Anies menegaskan posisinya sebagai tokoh oposisi yang tetap kritis terhadap kekuasaan.
“Anies ingin menegaskan dirinya sebagai outsider. Ia berada di luar lingkaran kekuasaan dan berusaha menjaga basis pendukung dari kelompok-kelompok yang selama ini menjadi oposisi,” jelas Adi.
Adi menilai ucapan Anies juga merupakan sindiran balik kepada Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya dalam forum Musyawarah Nasional PKS, Prabowo sempat menyebut dirinya tidak sakit hati ketika diberi skor rendah oleh Anies saat Pilpres 2024 lalu.
Baca Juga: Tragedi di Balik Jas Putih: “Malam Alia” Angkat Isu Perundungan Mahasiswa Kedokteran
Bahkan Prabowo menganggap penilaian itu justru membuat publik semakin simpati kepadanya.
“Kelihatannya Anies tidak tinggal diam. Pidatonya adalah respon halus untuk menunjukkan bahwa ia tetap kritis terhadap cara kerja dan pola rekrutmen politik pemerintahan saat ini,” kata Adi.
Pernyataan Anies ini pun memicu reaksi keras dari sejumlah politisi.
Adi Prayitno menilai sahut-sahutan antara Anies dan para elite pemerintahan ini justru baik bagi kehidupan demokrasi.
Baca Juga: “Medium Ugly” Saat Cinta Tak Butuh Wajah Tampan untuk Jadi Lucu dan Tulus