Bisnisbandung.com - Pernyataan Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali terus jadi sorotan.
Ia meminta seluruh kader PSI untuk pasang badan membela Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga besarnya dari serangan politik yang tak henti-hentinya, mulai isu ijazah hingga kritik terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai instruksi Ahmad Ali ini sebagai penegasan identitas PSI.
Baca Juga: Soal Kasus MBG, Presiden Prabowo akan Panggil Kepala BGN: Jangan Sampai Ini Di Politisasi
“Kalau mau jujur PSI itu sejak awal sangat identik dengan Jokowi. Bahkan Jokowi dijadikan kiblat politik mereka,” kata Adi dalam youtubenya.
Menurut Adi selama ini justru relawan-relawan Jokowi seperti Joman atau Projo yang lebih vokal pasang badan membela Jokowi.
Sementara kader PSI dinilai masih minim dalam memberikan pembelaan terbuka.
“Yang paling sering muncul ya Bang Ade Armando. Tapi selebihnya suara PSI dalam membela Jokowi setelah 2024 memang tidak terlalu terasa,” ujarnya.
Adi menekankan serangan terhadap Jokowi tidak hanya berhenti pada dirinya tapi juga merembet ke Gibran.
Baca Juga: Film Horor Thriller Rest Area Hadir dengan Konsep Hantu Kresek, Simbol Luka Sosial
Karena itu instruksi Ahmad Ali bisa dibaca sebagai upaya mengingatkan PSI agar tidak lagi ‘malu-malu kucing’.
“Ahmad Ali ingin kader PSI tampil, jangan diam. Karena bagi PSI, Jokowi itu dianggap imam besar politik mereka,” jelasnya.
Lebih jauh Adi menyebut kedekatan PSI dengan Jokowi sudah sangat melekat di mata publik.
Bahkan Sekjen PSI Raja Juli Antoni sempat menyebut Jokowi sebagai kiai politik, sementara PSI adalah santrinya.
Baca Juga: Rating Rendah Jadi Alasan Utama, Sinetron Baru RCTI Tutup Lebih Cepat dari Ekspektasi