Bisnisbandung.com - Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah cepat untuk menangani kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa anak-anak di beberapa daerah.
Setelah kembali dari perjalanan luar negeri, Presiden langsung memantau perkembangan kasus ini dan berencana memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) beserta sejumlah pejabat terkait untuk membahas langkah penyelesaian.
“Jadi begini, saya baru dari luar negeri 7 hari. Saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan di awal,” ucapnya, dilansir dari youtube Kompas TV.
Baca Juga: Wakil Kepala BGN Menangis atas Ribuan Kasus Keracunan MBG, Suara Ibu-Ibu Menggema
“Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik. Kita harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi,” lanjutnya.
Kasus keracunan MBG menjadi perhatian serius karena program ini ditujukan untuk memastikan anak-anak yang sulit mendapatkan makanan bergizi bisa tetap terpenuhi nutrisinya.
Pemerintah menegaskan bahwa meskipun program berskala besar menghadapi berbagai tantangan di lapangan, penanganannya harus segera dilakukan agar tidak menimbulkan dampak lebih luas.
Baca Juga: Istri Ungkap Sosok Arya Daru, Desak Pemerintah Tuntaskan Kasus Secara Transparan
“Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita-kita ini makan lumayan, mereka tuh makannya hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi. Untuk memberi makan sekian juta pasti ada hambatan, rintangan, ini kita atasi,” terangnya.
Presiden Prabowo juga menekankan perlunya kewaspadaan agar kasus ini tidak dipolitisasi.
Fokus pemerintah adalah memperbaiki pelaksanaan program, memastikan keamanan dan kualitas makanan, serta menutup celah yang bisa menimbulkan masalah serupa di masa depan.
Langkah pemanggilan Kepala BGN dan pejabat terkait diharapkan bisa menghasilkan solusi cepat dan konkret, sehingga program makanan bergizi gratis dapat berjalan sesuai tujuan awal, yaitu mendukung kesehatan dan gizi anak-anak Indonesia.***
Baca Juga: Soal Kasus Pembunuhan Kepcab Bank, Tersangka Terkait Komplotan Pembobol Rekening Dormant