nasional

Ekonom Paramadina Nilai Stimulus Ekonomi 8+4+5 Masih Jauh dari Cukup: Sangat Minimal

Selasa, 16 September 2025 | 19:30 WIB
Illustrasi pergerakan ekonomi (Tangkap layar youtube Kompas TV)

bisnisbandung.com - Pemerintah telah meluncurkan paket stimulus ekonomi 8+4+5 yang mencakup berbagai program untuk percepatan pemulihan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Namun, menurut Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin, kebijakan ini masih dinilai jauh dari cukup untuk menjawab tuntutan masyarakat maupun desakan para ekonom.

Wijayanto menilai penyusunan stimulus dengan angka-angka tertentu mencerminkan upaya pemerintah merespons tekanan publik.

Baca Juga: Pemerintah Picu Mesin Fiskal Diputar Lebih Keras, Gebrakan Agresif Menkeu Purbaya

“Ini menarik ya cara pemerintah menyusun simulasi ekonomi. Jadi seolah-olah ingin merefleksikan desakan dari masyarakat dan desakan dari para ekonom,” ujarnya dilasir dari youtube Kompas TV.

Meski begitu, isi kebijakan tersebut hanya sebagian kecil yang benar-benar menjawab kebutuhan, terutama dalam hal reformasi pajak yang adil, penyerapan tenaga kerja, serta pengurangan ketimpangan.

“Tetapi perlu saya garis bawahi, untuk yang terkait dengan ekonomi beberapa sudah coba direspons walaupun masih sangat minimal,” lugasnya.

Baca Juga: Premanisme, Jalan Rusak, Pajak Bohong! Dedi Mulyadi Paparkan Masalah Tambang Ilegal

Ia menyebut bahwa sejumlah program seperti diskon pajak dan insentif ketenagakerjaan memang membantu kelompok menengah bawah, tetapi sifatnya masih minimal dan temporer.

Dari sisi desakan ekonom, ada tiga aspek yang relatif terakomodasi, yaitu perbaikan alokasi anggaran, penetapan prioritas kebijakan untuk mengurangi ketimpangan, serta deregulasi kebijakan.

Meskipun demikian, langkah pemerintah tersebut masih dianggap sebagai isyarat awal bahwa suara masyarakat dan ekonom mulai diperhitungkan, bukan jawaban final atas tuntutan yang ada.

Wijayanto juga menyoroti pentingnya revisi APBN agar lebih mampu merefleksikan kebutuhan nyata. Menurutnya, pemerintah perlu menyiapkan program yang lebih masif agar dampaknya terasa luas di masyarakat.

Baca Juga: Viral! Gunungan Sampah Pasar Caringin Bikin Dedi Mulyadi Geram: “Saya Sudah Ingatkan!”

Terkait efektivitas transmisi stimulus, Wijayanto menekankan bahwa kebijakan yang menyasar langsung masyarakat akan lebih cepat terasa.

Program seperti insentif pajak dan padat karya tunai dapat segera menggerakkan perekonomian karena langsung menciptakan lapangan kerja dan daya beli.

Halaman:

Tags

Terkini