Bisnisbandung.com - Keputusan mengejutkan datang dari Rahayu Saraswati.
Rahayu Saraswati anggota DPR sekaligus keponakan Presiden Prabowo Subianto yang memilih mundur dari jabatannya.
Rocky Gerung menilai pengunduran diri Rahayu merupakan contoh tindakan etis yang jarang terlihat di dunia politik Indonesia.
Baca Juga: Ray Rangkuti Nilai Penanganan Polisi Terhadap Aktivis Kini Tidak Klop dengan Era Digital
Keputusan ini dipicu oleh ucapan publiknya beberapa bulan lalu yang dianggap tidak etis oleh masyarakat meski sempat menjadi sorotan netizen.
Menurutnya tindakan tersebut menunjukkan integritas dan tanggung jawab moral seorang pejabat publik jauh melampaui sekadar elektabilitas atau popularitas.
“Rahayu mengevaluasi dirinya sendiri dan menyadari ada ucapan yang tidak layak di mata rakyat. Itu adalah sikap etis yang mendorong dia mundur,” kata Rocky Gerung dalam pernyataannya.
Ia menambahkan pengunduran diri ini menjadi semacam pedoman baru dalam politik di mana etika harus mendahului elektabilitas.
Rocky Gerung menjelaskan konsep “tiga filter” bagi politisi: pertama adalah etikabilitas, kedua intelektualitas, dan terakhir elektabilitas.
Baca Juga: Kompolnas Diminta Tegas, Nasir Djamil Ingatkan Demokrasi Jangan Dikerdilkan
Hanya mereka yang lulus ujian etis dan intelektual yang pantas diperhitungkan dari sisi elektoral.
Menurutnya tindakan Rahayu memperlihatkan moral call yang kuat, di mana seorang pejabat menempatkan tanggung jawab etik di atas kepentingan politik pribadi.
Lebih lanjut Rocky Gerung menekankan pentingnya sikap ini sebagai standar baru bagi pejabat publik lainnya.
“Kapasitas etika mendahului elektabilitas. Rahayu menunjukkan tanggung jawab moral yang otentik, sekaligus menjadi pionir standar baru di politik Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Penangkapan Tanpa Cross Check, Lokataru Sebut Proses Hukum Delpedro ‘Ngaco’