“Kalau anggota DPR dihapuskan siapa yang mengontrol eksekutif? Siapa yang mengawasi kesalahan pemerintah? Kritiklah anggota dewan tapi lembaganya harus diperkuat,” tegasnya.
Adi menambahkan,meski anggota DPR kadang diam karena “bulan madu politik” dengan pemerintah, fungsi legislatif akan kembali kritis seiring waktu terutama menjelang pemilu, ketika partai politik mencari simpati rakyat.
“Kecewa boleh, marah boleh, tapi lembaga DPR tetap dibutuhkan untuk menjaga fungsi kontrol dan check and balances. Jangan sampai kita mengulang kesalahan masa lalu dengan menghapus pengawasan terhadap eksekutif,” pungkas Adi Prayitno.***