Pilihan ini dinilai lebih bermartabat dibanding aktivitas lain yang tidak membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan pekerja.
“Kalau DPR enggak mau, ya aksi lagi. Enggak mau, ya mogok nasional lah. Pusing-pusing amat daripada joget-joget. Mana yang lebih mulia, joget-joget atau turun ke jalan,” tegasnya.
Said Iqbal menegaskan bahwa aksi ribuan buruh di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Medan, dan berbagai daerah lain merupakan sinyal kuat bagi parlemen.
Menurutnya, jika suara buruh terus diabaikan, tekanan massa akan semakin besar dan bisa berkembang menjadi aksi nasional yang lebih masif.***