nasional

PPATK Blokir 100 Ribu Rekening, Rudi S Kamri: Ini Negara Otoriter!

Jumat, 1 Agustus 2025 | 12:00 WIB
pengamat politik Rudi S Kamri (dok youtube Anak Bangsa TV)


Bisnisbandung.com - Pegiat media dan aktivis sosial Rudi S Kamri melontarkan kritik tajam terhadap langkah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

PPATK yang disebut Rudi grusa-grusu memblokir rekening-rekening dorman atau tidak aktif tanpa sosialisasi terlebih dahulu.

Rudi menilai tindakan itu justru menimbulkan kepanikan dan keresahan di tengah masyarakat.

Baca Juga: Libatkan Mahasiswa, Strategi Terpadu OJK Dorong Literasi dan Minat Investasi Pasar Modal

"Apapun alasannya bukan itu yang rakyat tunggu. Harusnya ada sosialisasi dulu, dikasih penjelasan detail, jangan gegabah langsung blokir semua," kata Rudi dalam kanal YouTube-nya.

Menurut Rudi rekening yang tidak aktif tidak selalu identik dengan kejahatan.

Banyak masyarakat kecil yang menyimpan tabungan darurat atau dana masa depan anak di rekening tersebut.

Pemblokiran sepihak tanpa proses komunikasi yang baik, menurutnya sangat berbahaya dan bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap sistem perbankan nasional.

"Bayangkan ada warga Depok yang tabungan bansos-nya tiba-tiba diblokir. Ada pula yang nabung buat masa depan anak tahu-tahu nggak bisa diakses," ungkapnya.

Baca Juga: Daya Tarik Pasar Modal Meningkat Seiring Turunnya Suku Bunga BI

Rudi menyebut informasi yang beredar di media sosial soal rekening 3 bulan tidak aktif bakal diblokir telah memicu keresahan luas.

Meski PPATK mengklarifikasi bahwa rekening yang diblokir adalah rekening tidak aktif selama 5–10 tahun dengan nilai mencapai Rp6 triliun tetap saja cara penyampaiannya dianggap buruk.

"PPATK itu lembaga canggih harusnya tahu mana rekening untuk kejahatan mana yang bukan. Pola transaksinya jelas. Ini malah asal blokir," ujarnya geram.

Dia mengaku dirinya pun memiliki rekening yang jarang diisi karena diperuntukkan sebagai dana masa depan anak.

Baca Juga: Rojali Dan Rohana Tak Lepas Dari Masalah Kemiskinan Di Indonesia

Halaman:

Tags

Terkini