Lebih lanjut Ade Armando justru menilai penugasan ini bisa menjadi batu loncatan politik bagi Gibran bila sukses menjalankan amanat percepatan pembangunan di Papua.
“Bayangkan kalau Gibran berhasil menciptakan terobosan nyata, bahkan membangun komunikasi damai dengan tokoh-tokoh OPM. Efek politiknya akan luar biasa besar,” ungkapnya.
Menurut Ade Armando selama ini pemerintah kurang hadir secara langsung dalam pengawasan anggaran dan pembangunan di Papua.
Baca Juga: Penguatan Bukti Masih Berlanjut, Meski Empat Tersangka Kasus Chromebook Sudah Ditetapkan
Jika Gibran mampu menjalankan tugas itu dengan efektif, justru namanya akan makin diperhitungkan di level nasional.
Ade Armando juga menyinggung bahwa Gibran tidak akan secara permanen tinggal di Papua melainkan akan memimpin tim lintas kementerian dari pusat termasuk Kementerian Keuangan, Dalam Negeri, dan Bappenas, yang akan bekerja langsung di lapangan.
“Ini bukan soal Gibran ngantor tiap hari di Papua. Yang penting timnya jalan dan ada pengawasan yang nyata. Kalau ini berhasil semua framing tentang penyingkiran akan mental sendiri,” tutupnya.***