Tidak ada penjelasan teknis, permintaan maaf resmi, atau kompensasi yang diumumkan kepada penumpang.
“Saya rugi waktu, tenaga, dan biaya. Kami tidak diberi kejelasan apa pun,” ujar salah satu penumpang yang turut kesal karena harus merombak ulang seluruh rencana perjalanannya.
Munculnya Ridwan Kamil dalam insiden ini langsung menjadi sorotan.
Kini publik menuntut evaluasi besar-besaran terhadap manajemen Super Airjet dan transparansi dari otoritas bandara agar kejadian serupa tidak terulang kembali.***