nasional

Jokowi Mundur, Pengamat: PSI Harus Berani Keluar dari Bayang-Bayang Bapaknya Kaesang!

Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) (dok instagram PSI)


Bisnisbandung.com - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan tidak jadi mendaftar sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Keputusan Jokowi ini menegaskan spekulasi yang sudah lama beredar dan sekaligus menimbulkan sejumlah perdebatan di kalangan pengamat politik.

Menurut pengamat politik Rudi S Kamri keputusan Jokowi untuk tidak maju adalah langkah yang tepat agar PSI tidak menjadi bahan guyonan politik.

Baca Juga: Satu Lagi! Film Horor Thailand Akan Diremake Versi Indonesia, Penasaran? Simak Selengkapnya

"Pak Jokowi tahu malu kalau sampai menggantikan anaknya menjadi ketua umum PSI, itu akan jadi dagelan dalam sejarah politik internasional," ujarnya dalam youtube Anak Bangsa TV.

Rudi menilai PSI saat ini tengah dalam dilema dan kehilangan jati diri.

Rudi menjelaskan "PSI sudah kehilangan marwah dan kehormatan sebagai partai anak muda."

"Dulu PSI dikenal sebagai representasi pemuda dengan idealisme, tapi kini PSI seolah jadi partainya Jokowi," kritik Rudi.

Rudi menyoroti bagaimana PSI menggunakan Jokowi sebagai ikon utama dalam kampanye Pemilu 2024.

Baca Juga: Adhisty Zara dan Ari Irham Bersatu dalam Bertaut Rindu, Drama Romantis Terbaru Rako Prijanto

Padahal Jokowi secara legal formal masih tercatat sebagai kader PDI Perjuangan.

"Bagaimana mungkin PSI mengandalkan ikon yang masih jadi anggota partai lain? Itu membuat PSI kehilangan kepercayaan diri dan jati dirinya," katanya.

Lebih lanjut Rudi mengungkapkan kekecewaannya atas proses kaderisasi PSI yang dinilainya amburadul.

Terutama ketika Kaesang, putra Jokowi ditunjuk jadi ketua umum tanpa proses pematangan dan kaderisasi yang jelas.

Baca Juga: Cara Selaras Dengan Alam Demi Selaras Dengan Lingkungan

Halaman:

Tags

Terkini