Ia menyebut bahwa kondisi sekarang semestinya menjadi refleksi akhir yang memacu evaluasi menyeluruh, bukan justru ditutup dengan catatan buruk.
Ia mengingatkan bahwa peralihan ini bukan sekadar perubahan kelembagaan, tetapi juga menuntut perbaikan sistemik.
Kekhawatiran pun muncul soal wacana pemangkasan kuota haji Indonesia hingga 50 persen, yang sempat disampaikan oleh Kepala BPH.
Meski sebelumnya diklaim berhasil digagalkan lewat diplomasi, Hersubeno menilai isi nota diplomatik Arab Saudi bisa saja membuka kembali rencana tersebut, jika Indonesia tidak melakukan pembenahan secara cepat dan menyeluruh.***
Baca Juga: Ancaman Serangan Iran-Israel Meluas , Namun Sejumlah WNI Enggan Dievakuasi