Ia menyebut bahwa kondisi sekarang semestinya menjadi refleksi akhir yang memacu evaluasi menyeluruh, bukan justru ditutup dengan catatan buruk.
Ia mengingatkan bahwa peralihan ini bukan sekadar perubahan kelembagaan, tetapi juga menuntut perbaikan sistemik.
Kekhawatiran pun muncul soal wacana pemangkasan kuota haji Indonesia hingga 50 persen, yang sempat disampaikan oleh Kepala BPH.
Meski sebelumnya diklaim berhasil digagalkan lewat diplomasi, Hersubeno menilai isi nota diplomatik Arab Saudi bisa saja membuka kembali rencana tersebut, jika Indonesia tidak melakukan pembenahan secara cepat dan menyeluruh.***
Baca Juga: Ancaman Serangan Iran-Israel Meluas , Namun Sejumlah WNI Enggan Dievakuasi
Artikel Terkait
Prabowo Fokus Perbaikan Sektor Perhajian, Dahnil Anzar: Para Haji Harus Lebih Berkontribusi untuk Negeri
Belum Lunasi Semua Pembiayaan, Keberangkatan Ibadah Haji Ditunda
Prabowo Perintahkan Ongkos Haji 2025 Harus Lebih Murah dari Malaysia
DPR Soroti Kacau-Balau Haji 2025, Jemaah Haji Terlantar dan Jalan Kaki
BPH Rancang Dua Syarikah untuk Haji 2026, Rachmat Tri Fahmi Tekankan Diplomasi dan Adaptasi
Publik Menanti KPK Bertindak, Yaqut Cholil Tiga Kali Mangkir dari Panggilan Pansus Haji