bisnisbandung.com - Pakar digital forensik Rismon Sianipar terus menuntut bukti perihal Ijazah Jokowi yang diduga tidaklah asli.
Dalam pemaparannya, Rismon menyoroti soal adanya dugaan bahwa ijazah yang digunakan Jokowi saat maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 merupakan hasil cetak ulang, bukan dokumen asli yang dikeluarkan pada masa kelulusan.
Rismon menganggap bahwa dugaan ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari rangkaian kejanggalan lain yang ia temukan dalam hasil penelitiannya.
Baca Juga: Spekulasi Reshuffle Kabinet, Pengamat Politik Sebut Presiden Sudah Beri Kesempatan Kedua
“Saya sebagai peneliti, hal itu kan merupakan kejanggalan-kejanggalan lain yang terungkap dalam mengungkap kasus skripsi maupun ijazah palsu ini,” ujarnya dilansir dari youtube Offcial Inews.
Ia menyebutkan bahwa lembar pengesahan skripsi Jokowi tampak terlalu modern untuk dokumen dari dekade 1980-an.
Tidak adanya tanggal ujian skripsi maupun identitas dosen penguji dalam dokumen tersebut menjadi salah satu poin kritis yang disorotinya.
“Mulai dari lembar pengesahan skripsi yang sangat modern, ya, tidak ada tanggal dipertahankannya ujian skripsi tersebut di dalam lembar pengesahan skripsi tersebut. Kosong. Tidak ada lembar pengesahan penguji dosen. Siapa dosen pengujinya juga tidak ada,” paparnya.
Baca Juga: Om Zein Dicium Emak-Emak saat Bongkar Bangunan Liar, Videonya Viral!
Lebih jauh, Rismon menyebut bahwa seorang akademisi yang sebelumnya dianggap sebagai dosen pembimbing skripsi maupun akademik Jokowi menyatakan tidak pernah menjalankan peran tersebut.
Hal ini, menurutnya, semakin memperkuat dugaan bahwa ada hal-hal yang belum dijelaskan secara utuh kepada publik.
Selain itu, ia juga menemukan bahwa pada dokumen registrasi ulang Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM), statusnya tercatat sebagai sarjana muda.
Baca Juga: Warisan Bobrok dari Jokowi, Dr. Rudyono: Prabowo Harus Hati-Hati Banyak Jebakan