Dalam pandangan para pengamat, jika proses politik hanya mengedepankan aspek elektabilitas tanpa mempertimbangkan kompetensi, maka publik akan terus mempertanyakan legitimasi hasilnya, terutama ketika pejabat terpilih menghadapi kritik tajam atau usulan pemakzulan.
Siti Zuhro menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem kaderisasi politik nasional.
“Bagaimana kriteria, gitu ya, pemimpin itu untuk menjadi presiden, wakil presiden, harus proper, gitu loh. Harus mumpuni. Maka kalau dipaksakan, jadi ngedumel terus, panjang,” tutupnya.***