"Dulu saya ikut memberi ceramah pertama, ikut menulis jurnal mereka. Tapi sekarang PSI sudah jadi partai oligarki. Sudah bukan partai idealis lagi," tegas Rocky.
Ia menilai kehadiran Jokowi di PSI bukanlah untuk memperjuangkan ideologi melainkan demi kelangsungan pengaruh pribadi dan perlindungan terhadap dinasti politiknya.
Rocky juga menyoroti bahwa langkah Jokowi memperkuat posisinya di PSI tak bisa dilepaskan dari situasi politik yang makin menekan.
Mulai dari isu ijazah palsu hingga wacana pemakzulan terhadap Gibran disebut telah membuat Jokowi dalam posisi defensif.
Baca Juga: Cara Simpan Video dari X (Twitter) Langsung ke Galeri HP (Android & iPhone)
"Ini bagian dari mekanisme pertahanan diri. Jokowi makin terpojok secara politik dan psikologis," ujarnya.
Rocky menjelaskan "Apalagi sekarang Presiden Prabowo mulai merapat ke Megawati, Jokowi makin tersisih dari lingkar elite."
Rocky memprediksi PSI akan menjadi kendaraan politik utama Jokowi dan keluarganya untuk menghadapi Pemilu 2029.
Namun ia menekankan bahwa publik berhak bertanya: apa ideologi PSI kini?
Baca Juga: Indonesia Perlu Meniru Vietnam, KSPI Sarankan demi Selamatkan Lapangan Kerja
"Apakah hanya sekadar tempat parkir politik Jokowi? Atau ada dasar moral dan ideologisnya?" tanya Rocky.
"Jangan sampai PSI jadi partai tanpa arah,hanya alat kelangsungan dinasti," ucapnya.
Menurut Rocky Gerung keterlibatan Jokowi di PSI bukan sekadar pilihan politik tetapi bentuk nyata dari kekhawatiran terhadap masa depan politiknya dan anak-anaknya.
Dengan menyebut PSI sebagai "sekoci politik dinasti", Rocky mengingatkan publik agar tetap kritis terhadap setiap manuver kekuasaan—terutama jika dilandasi oleh ketakutan dan ambisi pribadi, bukan panggilan moral.***