“Yang beroperasi itu hanya satu dan itu punya Antam, BUMN. Jadi bukan sembarang tambang liar,” imbuhnya.
Bahlil juga menekankan bahwa Raja Ampat memiliki banyak pulau dengan fungsi berbeda, ada yang untuk konservasi, pariwisata, dan juga pertambangan.
Ia memastikan kawasan wisata seperti Piaynemo tetap akan dilindungi dan tidak akan disentuh kegiatan tambang.
“Raja Ampat itu luas. Ada wilayah konservasi, pariwisata, tapi juga ada pulau-pulau yang memang sudah ditetapkan untuk pertambangan. Ini semua harus kita lihat secara objektif,” tutupnya.***