nasional

PDIP Tidak Pernah Bersebarangan dengan Pemerintah, Pengamat: Luarnya saja Merah, Dalamnya Coklat

Selasa, 3 Juni 2025 | 21:00 WIB
Megawati di jamuan makan bersama di Hari Pancasila (Tangkap layar youtube Kompas TV)

Bisnisbandung.com - Meski secara resmi berada di luar pemerintahan, PDIP dinilai tidak pernah benar-benar berseberangan dengan kebijakan pemerintah saat ini.

Menurut pengamat politik Adi Prayitno, dalam praktik politik sehari-hari, PDIP justru memberikan dukungan penuh terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

“Bagi saya sebenarnya, kalau jujur, sekalipun posisi PDIP hari ini di luar kekuasaan, sebenarnya secara prinsip dalam praktik politknya, PDIP itu tidak pernah berseberangan dengan pemerintah,” lugasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Kompas TV.

“Bahkan dalam banyak hal, PDIP itu memberikan dukungan secara total kepada kebijakan-kebijakan politik di era pemerintahan Pak Prabowo Subianto,” sambungnya.

Baca Juga: Urutan Film Fast & Furious: Dari Balapan Jalanan ke Misi Penyelamatan Dunia, Mana yang Paling Seru?

Beberapa contoh kebijakan yang didukung PDIP antara lain kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen, program makan bergizi gratis, hingga revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun PDIP identik dengan warna merah sebagai partai oposisi, secara praktis dukungan mereka terhadap pemerintahan justru sejalan dengan partai berwarna coklat, yakni Gerindra.

“Jadi kalau jujur, PDIP ini luarnya saja merah, tapi dalamnya itu cokelat warna Partai Gerindra,” gamblangnya.

Baca Juga: Kabar Baik! Menteri Keuangan Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 Cair Juni 2025, Anggaran Rp49,3 Triliun!

Pengamat tersebut menegaskan bahwa koalisi politik tidak harus selalu berbentuk formal, melainkan lebih pada dukungan nyata terhadap keputusan-keputusan politik yang diambil pemerintah.

Meskipun demikian, PDIP tetap diharapkan dapat bersikap kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak pro-rakyat atau merugikan masyarakat umum.

Dalam konteks ini, berpolitik bukan hanya soal persahabatan antar elite, tetapi juga keberanian untuk menyuarakan kritik ketika diperlukan.***

Baca Juga: 2025 Jadi Tahun Kejayaan China, Helmy Yahya Bongkar Strategi Made in China 2025

Tags

Terkini