Tak hanya itu Sujiwo Tejo juga mengkritisi sikap publik yang terlalu fokus pada isu legalitas dokumen tanpa mempertanyakan nasib para pembocor informasi.
Ia menyinggung petugas perpustakaan yang disebut-sebut memberikan salinan skripsi Jokowi.
"Apa kabarnya sekarang petugas perpustakaan itu? Ada yang nanya? Itu tanggung jawab moral kita," tegasnya.
Baca Juga: “Dosa Ini!” Dedi Mulyadi Geram dengan Perusahaan BUMN yang Menyimpang
Di akhir pernyataannya Sujiwo Tejo menegaskan bahwa syarat formal seperti ijazah seharusnya hanya diberlakukan bagi pegawai dan staf ahli.
Sementara bagi pemimpin yang utama adalah intuisi, pengalaman, dan kemampuan menyerap masukan dari berbagai pihak.***