Lebih lanjut Rudi menyindir program-program populis seperti makan siang gratis dan penyediaan 3 juta rumah.
Menurutnya program tersebut belum menyentuh akar masalah yakni penciptaan lapangan kerja baru.
“Rakyat butuh pekerjaan bukan sekadar program seremonial. Setiap tahun ribuan fresh graduate menganggur. Bahkan ada yang sudah 5–9 tahun lulus belum juga terserap dunia kerja,” ungkapnya.
Baca Juga: Diduga Kerugian Hingga 4 Triliun, Eks Penyidik KPK Beberkan Modus Kasus Korupsi di Kemendikbud
Tak hanya soal lapangan kerja Rudi juga menyoroti persoalan korupsi.
Ia menyebut berbagai kasus besar yang tengah ditangani Kejaksaan Agung dan KPK sebagai warisan era Jokowi.
Salah satunya kasus pengadaan laptop Kemendikbudristek yang mencapai Rp 9,9 triliun.
“Selama 6 bulan pemerintahan Prabowo belum muncul kasus korupsi baru. Tapi ini bukan berarti aman. Pemerintah harus tetap waspada dan tegas,” ucapnya.
Baca Juga: Tegas! Dedi Mulyadi Ungkap Risiko Jika Anak Keluar Malam Lewat Jam 9 di Hari Sekolah
Di akhir videonya Rudi memperingatkan bahwa jika kondisi ini terus dibiarkan bonus demografi yang sering dibanggakan bisa berubah menjadi bencana demografi.
“Jika tidak ada pembenahan besar-besaran, kita bukan menuju kejayaan tapi menuju krisis sosial yang lebih dalam,” tutupnya.***