Bisnisbandung.com - Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah berjalan selama tujuh bulan.
Dalam kurun waktu ini sejumlah aktivis hingga pengamat politik mulai menyoroti performa kabinet dan menyerukan perlunya evaluasi bahkan reshuffle.
Salah satu suara yang cukup tegas datang dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Baca Juga: Pengusaha Bukan Musuh Negara: Apindo Minta Regulasi Ketenagakerjaan Libatkan Dunia Usaha
Melalui kanal YouTube-nya, Adi menyampaikan bahwa tujuh bulan adalah waktu yang cukup untuk menilai kinerja para menteri, wakil menteri, hingga kepala lembaga.
Ia menegaskan bahwa sekarang adalah momentum yang tepat bagi Presiden Prabowo untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pembantunya.
“Sudah tujuh bulan berjalan saya kira ini waktu yang cukup untuk memberikan reward and punishment kepada para pembantu presiden. Apakah layak dipertahankan atau justru harus diganti,” ujar Adi.
Menurutnya publik kini menantikan bukti nyata kinerja kabinet bukan sekadar retorika.
Di tengah dinamika politik dan ekonomi global, dibutuhkan sosok menteri yang tidak hanya kompeten tapi juga punya visi, inovasi, dan daya tahan dalam menghadapi tantangan bangsa.
Baca Juga: Pengangguran Meningkat, Wamenaker Singgung Pengusaha Buat Regulasi Sesuai Keinginan Sendiri
Adi juga menyoroti klaim bahwa kabinet Prabowo-Gibran merupakan salah satu yang terbaik karena diisi oleh tokoh-tokoh ternama dari partai politik hingga profesional.
“Kalau kita hitung satu-satu, portofolio menteri ini yang terbaik di bidangnya. Tapi pertanyaannya apakah kinerjanya sejalan dengan ekspektasi?” katanya.
Ia menilai masih banyak persoalan seperti kemiskinan, pengangguran, PHK, hingga akses pendidikan yang belum terselesaikan secara optimal.
Beberapa program unggulan seperti makan bergizi gratis dan koperasi desa, menurutnya perlu dukungan teknis dan implementasi yang solid dari jajaran menteri.
Baca Juga: Pegiat Media Sosial Menduga Kasus Judi Online Berkaitan dengan Serangan Terhadap Staf kejaksaan