Urgensi Reshuffle Kabinet, Pandangan Pakar Politik untuk Pemerintahan Prabowo

photo author
- Jumat, 30 Mei 2025 | 12:00 WIB
Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia (dok instagram Prabowo)
Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia (dok instagram Prabowo)

Program makan bergizi gratis sempat menjadi sorotan publik usai muncul kasus keracunan di beberapa daerah.

Adi menilai hal ini sebagai sinyal adanya ketidaksiapan teknis dari jajaran pelaksana di bawah kementerian.

“Gagasan presiden bagus tapi kalau di level teknis bermasalah maka perlu dipertanyakan kapabilitas pembantunya. Jangan sampai ide besar presiden justru tergerus karena eksekusi yang buruk,” ujarnya.

Baca Juga: “Sibuk Bantah dan Klarifikasi” Jhon Sitorus Menilai Budi Arie Sedang Panik

Alih-alih menyebutkan nama, Adi memilih menyampaikan tiga kriteria menteri yang menurutnya layak diganti:

Kinerja Buruk: Menteri yang dinilai gagal mencapai target dan tidak menunjukkan kinerja signifikan.

Kontroversial: Mereka yang kerap melontarkan pernyataan blunder atau menimbulkan kegaduhan publik.

Komunikasi Publik Lemah: Menteri yang tidak mampu menyampaikan kebijakan pemerintah dengan baik sehingga justru merusak citra positif pemerintah di mata masyarakat.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Dibuat Marah Hingga Memaki, Gara-Gara Aksi Protes Penolakan Penjualan Persikas

Adi menegaskan reshuffle bukan sekadar bongkar pasang orang tapi upaya penyegaran dan peremajaan agar pemerintah bisa bekerja lebih maksimal ke depannya.

“Kalau ada menteri yang tidak perform, ya tak ada kompromi. Ganti saja. Ini soal tanggung jawab terhadap rakyat,” pungkas Adi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X