Program makan bergizi gratis sempat menjadi sorotan publik usai muncul kasus keracunan di beberapa daerah.
Adi menilai hal ini sebagai sinyal adanya ketidaksiapan teknis dari jajaran pelaksana di bawah kementerian.
“Gagasan presiden bagus tapi kalau di level teknis bermasalah maka perlu dipertanyakan kapabilitas pembantunya. Jangan sampai ide besar presiden justru tergerus karena eksekusi yang buruk,” ujarnya.
Baca Juga: “Sibuk Bantah dan Klarifikasi” Jhon Sitorus Menilai Budi Arie Sedang Panik
Alih-alih menyebutkan nama, Adi memilih menyampaikan tiga kriteria menteri yang menurutnya layak diganti:
Kinerja Buruk: Menteri yang dinilai gagal mencapai target dan tidak menunjukkan kinerja signifikan.
Kontroversial: Mereka yang kerap melontarkan pernyataan blunder atau menimbulkan kegaduhan publik.
Komunikasi Publik Lemah: Menteri yang tidak mampu menyampaikan kebijakan pemerintah dengan baik sehingga justru merusak citra positif pemerintah di mata masyarakat.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Dibuat Marah Hingga Memaki, Gara-Gara Aksi Protes Penolakan Penjualan Persikas
Adi menegaskan reshuffle bukan sekadar bongkar pasang orang tapi upaya penyegaran dan peremajaan agar pemerintah bisa bekerja lebih maksimal ke depannya.
“Kalau ada menteri yang tidak perform, ya tak ada kompromi. Ganti saja. Ini soal tanggung jawab terhadap rakyat,” pungkas Adi.***
Artikel Terkait
PDI-P Tak Terima Difitnah, Laporkan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie ke Bareskrim
BEM UGM Tolak Sikap Rektor, Rocky Gerung Sebut Kampus Gagal Jaga Integritas
Katanya Efisiensi, Kok Mau Bagi-bagi Anggaran ke Partai? Pengamat Angkat Bicara
BEM UGM Dikritik Ade Armando, Dari Mosi Tidak Percaya Hingga Tuduhan Politik
Sikap Defensif Budi Arie Picu Ketegangan dengan PDIP, Ini Kata Pengamat
BBM Langka, Gibran Turun Tangan Cek SPBU Bengkulu Malam Hari