bisnisbandung.com - Isu premanisme terus menjadi sorotan publik setelah munculnya berbagai laporan mengenai keterlibatan kelompok-kelompok tak resmi dalam aktivitas ekonomi, mulai dari sektor konstruksi hingga bisnis bernilai triliunan rupiah.
Saor Siagian, salah satu tokoh dalam Tim Advokat Penegak Hukum Anti Premanisme, menyampaikan bahwa kondisi ini telah mencapai titik darurat dan memerlukan penanganan serius dari seluruh elemen negara.
“Makanya menurut saya ini sudah sangat darurat. Presiden sudah memerintahkan membentuk tim satgas terpadu,” ujarnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Metro TV.
Baca Juga: Pengaruh KDM Hingga ke Pedalaman, Ini Pendapat Suku Baduy terhadap Gubernur Jawa Barat
“Kita minta betul supaya semua Kapolda, Pangdam yang telah terlibat itu kemudian mereka supaya jangan ragu-ragu,” terusnya.
Menurutnya, premanisme tidak hanya mengancam dunia usaha, tetapi juga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat luas.
Ia menyebutkan bahwa apabila premanisme dibiarkan berkembang tanpa tindakan tegas dari aparat penegak hukum dan pemimpin daerah.
Baca Juga: Ngaku KADIN Minta Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Lelang! Aktivis: Waras?
Maka Indonesia bisa terjerumus ke dalam kondisi seperti yang terjadi di sejumlah negara Amerika Latin, di mana keamanan publik tergerus akibat dominasi kelompok kriminal.
“Mereka ini mengorbankan bukan saja, kita bilang, pebisnis, tetapi 280 juta rakyat di Indonesia kemudian dibayang-bayangi. Kita, negara gagal seperti negara-negara Amerika Latin. Apakah kita mau bertaruh akan seperti itu?” jelasnya.
Pemerintah pusat sendiri telah memerintahkan pembentukan satuan tugas (satgas) terpadu untuk memberantas praktik-praktik premanisme.
Hal ini mencerminkan keseriusan negara dalam menjawab keresahan masyarakat dan pelaku usaha terhadap intimidasi dan pemerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab.
Saor menyoroti pentingnya keberanian dan kehadiran aktif dari aparat, khususnya kepolisian dan TNI di berbagai daerah.