nasional

Prabowo Mania: Mahasiswa Jangan selalu Berpikiran Kepada Eropa dan Amerika,  Kiblatnya itu Pindah ke Cina

Sabtu, 17 Mei 2025 | 19:30 WIB
Andi Azwan (Tangkap layar youtube tvonenews)

bisnisbandung.com - Pernyataan sejumlah aktivis muda yang mengkritik keras respons negara terhadap ekspresi digital seperti meme, mendapat tanggapan serius dari organisasi relawan Prabowo Mania 08.

Salah satu aktivis muda menyuarakan bahwa ketakutan negara terhadap ekspresi seperti meme mencerminkan lemahnya kepercayaan diri rezim terhadap kekuasaannya sendiri.

Menurut mereka, negara yang kuat seharusnya mampu merespons kritik secara terbuka, bukan dengan pendekatan represif.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Aksi Bersama, Pengamat Politik: Upaya Bertahan di Panggung Politik Nasional

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Prabowo Mania 08, Andi Azwan, menekankan pentingnya adab dan etika dalam menyampaikan kritik, terutama oleh generasi muda.

Ia mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh mengesampingkan nilai-nilai kesopanan yang menjadi bagian penting dari budaya ketimuran.

“Coba teman-teman ini mahasiswa, jangan selalu berpikiran kepada Eropa dan Amerika.
sekarang kiblatnya itu pindah ke Cina,” lugasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube tvonenews.

Andi Azwan juga menyoroti bahwa arah pandangan global kini tidak lagi terpaku pada Barat seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Fenomena Matahari Kembar, Kenapa Matahari Lama Gak Tahu Diri ? Opini Rudi S Kamri Soal Politik Indonesia Saat Ini

 Menurutnya, negara-negara Asia seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan justru menunjukkan kekuatan melalui penguatan nilai-nilai adab dan kedisiplinan sejak usia dini.

“Bagaimana Cina ataupun Jepang ataupun Korea mengedepankan namanya adabnya pertama, ya kan. Makanya mereka kuat,” tegasnya.

 Hal ini dinilainya sebagai fondasi utama kemajuan teknologi dan ekonomi negara-negara tersebut.

Baca Juga: Adi Prayitno Bongkar Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum PSI, Realistis atau Mimpi?

Relawan Prabowo Mania melihat bahwa pergeseran "kiblat" menuju Asia menjadi cermin bahwa kemajuan bukan hanya ditentukan oleh kebebasan berekspresi, tetapi juga oleh karakter, etika, dan ketaatan terhadap nilai-nilai dasar dalam kehidupan berbangsa.

Halaman:

Tags

Terkini