bisnisbandung.com - Perdebatan soal keabsahan ijazah Presiden Joko Widodo makin menuai perhatian publik setelah muncul pernyataan dari Ir. Kasmudjo, yang selama ini disebut-sebut sebagai dosen pembimbing akademik Jokowi.
Dalam pengakuannya kepada awak media, Kasmudjo menyatakan bahwa dirinya bukan pembimbing skripsi Jokowi, bahkan tidak mengetahui soal ijazah yang bersangkutan.
Fenomena ini disorot tajam oleh analis politik sekaligus jurnalis senior, Hersubeno Arief.
“Saya akan mengajak Anda untuk meng-update perkembangan terbaru dari ijazah Pak Jokowi. Ini kasusnya makin membingungkan dan makin kontroversial,” ucapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Hersubeno Point, Jumat (16/5).
Baca Juga: Menguak Ancaman Dinasti Politik Jokowi, Pengamat Politik Sebut Indonesia Bisa Bubar
Ia menilai bahwa perkembangan terbaru ini justru menambah kebingungan dan memperluas kontroversi yang sudah lebih dulu berkembang.
Menurutnya, pernyataan Kasmudjo bertentangan dengan klaim yang pernah disampaikan Jokowi secara terbuka di masa lalu, yakni saat masih menjabat sebagai presiden pada tahun 2017 silam.
Di mana ia sempat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kasmujo sebagai dosen pembimbing.
Kunjungan Jokowi ke rumah Kasmudjo di Sleman, Yogyakarta, pada 13 Mei 2025, dinilai sebagai langkah mengejutkan.
Baca Juga: Partai Super TBK vs PSI, Pengamat Politik Bongkar Rencana Politik Jokowi
Ini terjadi di tengah rumor yang menyebut bahwa Kasmujo sempat "menghilang" saat digugat secara hukum oleh seorang pengacara dari Makassar.
Pihak pengadilan bahkan sempat kesulitan memanggil Kasmujo karena alamatnya tidak diketahui. Situasi ini memunculkan spekulasi liar yang kemudian coba ditepis melalui pertemuan langsung antara Jokowi dan Kasmujo.
Namun, alih-alih meredam polemik, pernyataan terbaru Kasmudjo justru memunculkan pertanyaan baru.
Baca Juga: Dendam Politik Jokowi? Pengamat Beri Peringatan untuk Rakyat Indonesia