Bisnisbandung.com - Keputusan Panglima TNI mengerahkan prajurit untuk menjaga kantor-kantor kejaksaan di seluruh Indonesia menjadi sorotan tajam publik.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut langkah ini sebagai sinyal kuat dari Presiden Prabowo Subianto bahwa situasi pemberantasan korupsi saat ini berada dalam status darurat nasional.
Dalam YouTubenya, Rocky menyatakan bahwa pengerahan TNI bukan sekadar tindakan simbolis tapi bentuk ketegasan Prabowo dalam mengakselerasi proses pemberantasan korupsi yang dinilai mandek di era pemerintahan sebelumnya.
Baca Juga: Apa Kabar Kasus Korupsi Bank BJB, Tersangka Belum Ditahan? Ini Kata Pakar Hukum Pidana Unpad
Rocky menjelaskan “Ini bukan sekadar pengamanan. Ini sinyal kedaruratan.”
“TNI dikerahkan karena kejaksaan harus dilindungi dari intervensi atau gangguan, baik dari dalam maupun luar sistem hukum,” ujar Rocky.
Langkah kontroversial ini menimbulkan pertanyaan karena fungsi pengamanan selama ini menjadi domain Polri.
Namun menurut Rocky, Prabowo bisa saja tidak puas dengan efektivitas Polri dan KPK dalam mendukung agenda pemberantasan korupsi.
“Polisi dan KPK itu punya otoritas penyidikan. Tapi justru itu yang bisa menimbulkan konflik kepentingan. Maka Prabowo perlu menjamin independensi Kejaksaan dengan menurunkan TNI sebagai penjamin netralitas,” katanya.
Baca Juga: Standar Miskin Jadi Perdebatan, Fuad Bawazier Soroti Konsistensinya
Rocky bahkan menyebut Prabowo secara tidak langsung telah menegur KPK dan Polri agar lebih serius dan bersih dalam menangani kasus-kasus besar yang menyangkut elite politik.
Rocky tak segan mengaitkan langkah Prabowo ini sebagai bentuk koreksi atas kegagalan pemberantasan korupsi di masa pemerintahan Jokowi.
“Janji Jokowi untuk memimpin langsung pemberantasan korupsi ternyata gagal total. Indeks korupsi makin buruk. Bahkan Jokowi pernah dinobatkan sebagai koruptor terbaik kedua versi OCCRP,” kata Rocky.
Ia menyebutkan bahwa langkah dramatis Prabowo ini bisa menjadi pembeda besar dari era sebelumnya terutama jika Kejaksaan benar-benar berani membongkar kasus besar yang selama ini tak tersentuh.
Baca Juga: Tingkat Pengangguran Masih Jadi Masalah Klasik Jabar