Ia menyoroti kesalahan fatal Luka Modric gelandang senior Madrid yang umpannya dipotong oleh bek muda Barcelona hingga berujung gol kemenangan.
“Modric pemain hebat tapi sudah lamban. Kesalahan kecilnya bikin Madrid kalah,” ujar Adi.
Ia lalu mengaitkan kondisi itu dengan situasi politik nasional.
“Kesalahan para pemain lama di politik juga bisa berdampak besar. Karena itu kita butuh darah baru, pemimpin muda yang punya energi, kapasitas, dan pengalaman,” tegasnya.
Baca Juga: Hasan Nasbi Dapat Kesempatan Kedua, Adi Prayitno Soroti Presiden dan Istana Sangat Percaya
Namun Adi mengingatkan bahwa regenerasi bukan sekadar soal usia.
Anak muda yang dimaksud adalah mereka yang punya kapasitas mumpuni bukan hanya karena faktor keturunan atau popularitas instan.
“Yang kita butuhkan adalah anak muda yang sekolahnya bagus, organisasinya bagus, moralnya bagus. Bukan karena dia anak ningrat politik lalu langsung jadi pemimpin,” sindirnya.
Adi berharap Indonesia bisa mempersiapkan pemimpin muda yang benar-benar berkualitas untuk masa depan bukan hanya sebagai pelengkap estetik.
“Peremajaan itu sunatullah. Politik harus berani berubah atau kita akan terus mengulang kesalahan yang sama,” tutupnya.***