Bisnisbandung.com - Keputusan pencopotan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dari jabatannya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I secara mengejutkan dianulir.
Kabar ini langsung memantik spekulasi politik yang kian panas.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut langkah ini sebagai sinyal bahwa tekanan terhadap Jokowi dan Gibran Rakabuming semakin berat sementara Prabowo mulai menunjukkan tanda-tanda perlawanan.
Baca Juga: Koperasi Merah Putih Dimulai! 16 Kementerian dan Ribuan Kepala Desa Dilibatkan dalam Satgas Nasional
Sebelumnya Letjen Kunto sempat dimutasi dan ditempatkan sebagai staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Langkah tersebut ramai dikaitkan dengan aksi politik para purnawirawan TNI yang mendesak pemakzulan Gibran.
Apalagi ayah Letjen Kunto Jenderal (Purn) Try Sutrisno disebut sebagai salah satu tokoh utama di balik maklumat tersebut.
“Publik menganggap ini bukan mutasi biasa. Apalagi yang menggantikan Kunto adalah perwira yang pernah jadi ajudan Jokowi. Lalu sekarang keputusan itu dibatalkan, ini menimbulkan spekulasi liar. Ada apa di tubuh TNI?” kata Rocky dalam kanal YouTube-nya.
Rocky menilai pemulihan jabatan Letjen Kunto memperkuat kesan bahwa pencopotannya sebelumnya sarat dengan nuansa politis.
Bahkan ia menduga Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan sikap berbeda dengan lingkaran kekuasaan Jokowi.
Baca Juga: Kelas Menengah Tergerus, Pengamat Ungkap Konsumen Kini Pilih Makan daripada Belanja Baju
“Yang bisa mengoreksi keputusan itu hanya orang setingkat Presiden atau Panglima TNI. Jadi ini bukan soal administratif biasa. Ini sinyal politik,” ujarnya.
Ia menyebut Letjen Kunto sebagai sosok jenderal yang memiliki pemikiran kritis dan futuristik terhadap kondisi bangsa.
Rocky bahkan menyamakan dinamika ini dengan era Orde Baru ketika para perwira aktif maupun purnawirawan berani mengkritik pemerintahan Soeharto melalui Petisi 50.