Dekan dan kepala jurusan juga tak luput dari kecaman.
Ia menyebut mereka sebagai bagian dari “manusia suntoloyo” yang turut mempertahankan kebohongan soal ijazah.
Sobary juga menyebut keterlibatan Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada) yang disebutnya tidak mau ikut tercemar dalam “dosa-dosa” tersebut.
Menurutnya sebagian alumni justru mendorong pencarian kebenaran soal riwayat pendidikan Jokowi.
Baca Juga: Kronologi dan Kejanggalan PHK PT Yihong, Ribuan Orang Kehilangan Pekerjaan
“Mereka ini orang-orang yang sadar akademik tidak bisa diajak suntoloyo,” ujarnya.
Sobary menyerukan agar Jokowi diadili atas tuduhan kebohongan publik terkait ijazah.
Ia menyebut kebohongan itu berlangsung sejak Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga menjadi Presiden RI.
“Adili Jokowi! Adili Simul! Ini penipuan publik selama 21 tahun,” ujar Sobary.***