Dekan dan kepala jurusan juga tak luput dari kecaman.
Ia menyebut mereka sebagai bagian dari “manusia suntoloyo” yang turut mempertahankan kebohongan soal ijazah.
Sobary juga menyebut keterlibatan Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada) yang disebutnya tidak mau ikut tercemar dalam “dosa-dosa” tersebut.
Menurutnya sebagian alumni justru mendorong pencarian kebenaran soal riwayat pendidikan Jokowi.
Baca Juga: Kronologi dan Kejanggalan PHK PT Yihong, Ribuan Orang Kehilangan Pekerjaan
“Mereka ini orang-orang yang sadar akademik tidak bisa diajak suntoloyo,” ujarnya.
Sobary menyerukan agar Jokowi diadili atas tuduhan kebohongan publik terkait ijazah.
Ia menyebut kebohongan itu berlangsung sejak Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga menjadi Presiden RI.
“Adili Jokowi! Adili Simul! Ini penipuan publik selama 21 tahun,” ujar Sobary.***
Artikel Terkait
Ade Armando: Mereka Bermimpi Indonesia Butuh PDIP dan Megawati
4 Hakim Terseret Korupsi CPO, Mahfud MD: Kejagung Masih Setengah Hati
Heboh Ijazah Jokowi Fiktif, Pengamat Politik Tantang Mau Ngapain Kalau Terbukti Palsu?
Pengamat Menelisik Bahaya Politikal Sinyal dari Kunjungan Menteri ke Solo Bertemu Jokowi
Ade Armando Bongkar Gebrakan Dedi Mulyadi: Media Dicekik, Preman Disikat!
Eiger Camp Diperiksa DPRD KBB, Izin Sah tapi Lahan Digarap di Luar Rencana