nasional

Ade Armando: Mereka Bermimpi Indonesia Butuh PDIP dan Megawati

Rabu, 16 April 2025 | 13:10 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (dok instagram Megawati )


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Ade Armando menyindir para pendukung PDI Perjuangan (PDIP) dan Megawati Soekarnoputri.

Ade Armando menilai hidup dalam mimpi bahwa Indonesia membutuhkan keduanya.

Dalam youtubenya Ade Armando menyebut banyak politisi dan pengamat pro-PDIP terlalu larut dalam fantasi politik.

Baca Juga: Ekonom Senior Ungkap Upaya Pemerintah Lindungi Industri dari Dampak Tarif Trump

“Salah satu persoalan dengan sebagian politisi kita adalah mereka sering bermimpi, berkhayal, dan bertindak atas dasar khayalan itu,” kata Ade Armando.

Menurutnya pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri baru-baru ini tidak bisa dimaknai sebagai bentuk kebutuhan Prabowo terhadap PDIP.

Sebaliknya Ade Armando menilai itu adalah wujud kebesaran hati Prabowo yang ingin merangkul semua pihak.

“Prabowo tidak ingin PDIP merasa dianaktirikan. Tapi kalau PDIP memilih oposisi itu urusan lain. Yang jelas dia ingin menunjukkan bahwa pemerintah tidak memusuhi PDIP,” ujarnya.

Ade Armando menambahkan Megawati selama ini enggan bertemu Presiden karena masih menyimpan sakit hati pada Jokowi yang dinilainya masih dekat dengan Prabowo. Karena itu pertemuan baru terjadi sekarang.

Baca Juga: Skandal Ijazah Palsu, Tim Hukum Jokowi Sebut Ini Narasi Menyesatkan ‘Kalau ada Aslinya, Buktikan Saja’

Lebih lanjut Ade Armando menegaskan bahwa saat ini PDIP dan Megawati bukan lagi kekuatan politik istimewa.

Ia mengutip hasil survei Litbang Kompas pada Januari 2024 yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap PDIP hanya 53,1%, paling rendah di antara delapan partai parlemen.

“Popularitas PDIP kini berada di jurang degradasi seperti klub papan bawah di Liga Inggris,” sindirnya.

Ia juga menyebut bahwa 74,3% pemilih PDIP dalam Pemilu 2024 justru mengaku puas dengan kinerja Prabowo-Gibran yang menurutnya menunjukkan tidak ada keharusan bagi Prabowo untuk merangkul PDIP.

Baca Juga: Pihak Jokowi Enggan Tunjukkan Ijazah Asli, Tim Hukum: Kecuali Diminta Pihak yang Berwenang

Halaman:

Tags

Terkini