nasional

Tak Lagi Razia, Ini Cara Pramono Anung Tertibkan Pendatang Baru ke Jakarta

Rabu, 9 April 2025 | 18:00 WIB
Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres, Kota Jakarta Bara (dok instagram dishubdkijakarta)


Bisnisbandung.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa Jakarta tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin mengadu nasib.

Terutama pasca-Lebaran yang biasanya dibarengi dengan gelombang pendatang baru ke Ibu Kota.

Namun Pramono juga menekankan pentingnya pendataan dan keteraturan administrasi bagi para pendatang.

Baca Juga: Menjelang Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2025: Menakar Tantangan dan Harapan

Dalam pernyataannya Pramono mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) mengenai adanya pendatang baru yang mulai berdatangan ke Jakarta.

Meskipun begitu Pemprov DKI tidak akan menggelar operasi yustisi atau razia kependudukan seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kami tidak melakukan operasi yustisi. Yang kami lakukan adalah mendata mereka yang datang,” ujar Pramono dalam kanal YouTube Liputan 6.

Pemprov DKI Jakarta lanjut Pramon, justru mendorong pendatang yang memiliki keterampilan tertentu untuk segera mengikuti pelatihan atau mendaftarkan diri ke dunia kerja.

Bagi yang belum memiliki keahlian Pemprov akan membuka ruang pelatihan di berbagai titik seperti kantor kelurahan, kecamatan, hingga balai warga.

Baca Juga: Indonesia Sedang Krisis? Ekonom UI: Masyarakat Bisa Baca Kondisi Ekonomi Lewat 3 Indikator Ini

“Jakarta terbuka bagi siapa saja. Tapi kami harap mereka yang datang tetap membawa suasana damai, rukun, dan tidak merusak hal-hal baik yang sudah ada di Jakarta,” imbuhnya.

Menurut Pramono pendatang juga harus mematuhi kewajiban administrasi.

Salah satunya adalah memiliki identitas resmi yang dikeluarkan oleh Dukcapil.

Tanpa identitas tersebut akan sulit bagi seseorang untuk mengakses peluang pekerjaan atau layanan publik lainnya di Jakarta.

Baca Juga: Rupiah Anjlok Menembus Batas Psikologis! Ekonom UI Ungkap BI Masih Bisa Menyelamatkan

Halaman:

Tags

Terkini