nasional

Tarif Trump Bikin Panas Perdagangan Global, Sri Mulyani: Ilmu Ekonomi Nggak Laku

Rabu, 9 April 2025 | 10:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (dok instagram Sri Mulyani)

"Respon dari negara-negara ini menimbulkan eskalasi. Pasar uang langsung bereaksi dalam dua hari terakhir. Ini belum selesai," jelasnya.

Sri Mulyani mengungkapkan cara perhitungan tarif dari Trump sangat sulit dipahami oleh para ekonom.

Ia menilai kebijakan ini tak ubahnya sebagai langkah pragmatis demi menutup defisit perdagangan AS tanpa dasar teori ekonomi.

"Menutup defisit itu artinya tak mau beli dari luar lebih banyak dari yang dijual. Tapi kalau ilmunya seperti ini mohon maaf ilmu ekonomi tidak berguna," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Rupiah Anjlok Menembus Batas Psikologis! Ekonom UI Ungkap BI Masih Bisa Menyelamatkan

Ia pun mengingatkan bahwa situasi ini bukan sekadar perang dagang tapi juga menjadi tantangan bersama bagi seluruh dunia termasuk Indonesia.

Meski situasi global memanas Sri Mulyani menilai Indonesia tetap punya peluang.

Ia menyebutkan potensi trade diversion atau pengalihan tujuan ekspor dari negara-negara yang terdampak tarif tinggi di AS ke negara-negara lain termasuk Indonesia.

"Negara-negara seperti Vietnam, Bangladesh, dan Thailand mendapatkan tarif lebih tinggi dari AS. Ini peluang bagi kita untuk menjadi pemasok alternatif," jelasnya.

Baca Juga: Diterpa Angin Global, IHSG Tersungkur: Harapan Ada di Negosiasi dengan Donald Trump?

Namun ia juga mengingatkan Indonesia tidak boleh lambat.

Pemerintah pembuat kebijakan dan pelaku usaha harus responsif dan bersatu menyikapi dinamika global ini.

"Presiden ingin ini menjadi perang bersama. Pemerintah dan pelaku usaha harus kompak menyikapinya," tutup Sri Mulyani.***

Halaman:

Tags

Terkini