Bisnisbandung.com - Sebelumnya, salah satu wartawan Tempo, Fransiska Christi Rosana atau Cica, menerima paket berisi kepala babi dengan telinga yang sudah terpotong.
Rentetan teror ini tidak hanya menimbulkan rasa takut, tetapi juga mengundang kecaman dan desakan agar kasus tersebut segera diusut hingga tuntas.
Politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, ikut memberikan perhatian pada teror yang dialami Tempo.
Baca Juga: Syinqith Pusat Keilmuan Islam Tertua Terancam Musnah, Kota Kuno di Tengah Gurun
Menurutnya, pengusutan teror ini tidak seharusnya sulit dilakukan, mengingat lokasi kejadian berada di Jakarta, kota yang dilengkapi dengan berbagai teknologi pengawasan seperti CCTV.
“Agar tidak terulang lagi, teror kepala babi ke Tempo memang harus diusut. Harusnya mudah itu ditemukan,” tulisnya di akun X pribadinya.
Ia menyoroti bahwa tempat pemotongan dan penjualan babi di kawasan Jabodetabek juga terbatas, sehingga asal kiriman kepala babi tersebut bisa dilacak dengan lebih mudah.
“Tempat pemotongan dan penjualan babi di Jabodetabek ini juga hanya ada di tempat tertentu saja. Besar kemungkinan dari sana itu barangnya,” jelasnya.
Baca Juga: Tanggapan Istana Soal Teror Kepala Babi Tuai Kecaman, Luluk Nur Hamidah: Anda Waras Bung?
Jansen menegaskan bahwa langkah tegas dari aparat penegak hukum sangat penting untuk memastikan bahwa aksi intimidasi seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan.
Selain itu, ia menyatakan harapannya agar Tempo terus maju dan melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini, jika pihak berwenang tidak segera bergerak.
“Kalau penegak hukum akhirnya tidak jalan, kita tunggu juga investigasi Tempo terhadap teror ini. Maju terus,” ungkapnya.
Baca Juga: ‘Demokrasi Makin Rapuh’ Amien Rais Soroti Pengesahan Revisi Undang-Undang TNI
Kiriman kepala babi dan bangkai tikus dinilai sebagai simbol intimidasi yang kuat dan mengandung pesan provokatif.