"Jadi Pak Presiden memang alergi dengan demo. Itu kata-kata Mayor Tedi," tegasnya.
Satryo menyesalkan bahwa kebijakan pendidikan yang seharusnya menjadi ruang diskusi justru berujung pada reshuffle kabinet.
Baca Juga: Koruptor Pesta Pora di Penjara, Saor Siagian: Perppu Perampasan Aset Jangan Cuma Omon-Omon!
Menurutnya, demonstrasi adalah bagian dari demokrasi, dan aspirasi mahasiswa seharusnya didengar, bukan dianggap sebagai kegaduhan.
Keputusan pergantian posisi ini menandai dinamika politik di pemerintahan Prabowo.
Sikap tegas terhadap aksi massa memunculkan berbagai reaksi, baik dari kalangan akademisi maupun mahasiswa.
Sementara itu, pihak Istana hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan Satryo Soemantri Brodjonegoro.***