"Publik bertanya kapan Prabowo berani membuat jarak dengan Jokowi?" katanya.
Rocky Gerung juga menyoroti bagaimana media sosial kini menjadi alat utama kritik terhadap pemerintahan.
Meme, kartun, hingga tagar yang menyindir Jokowi dan Prabowo semakin marak.
Ia menyebut bahwa ini adalah bentuk perlawanan masyarakat yang tak bisa dikendalikan hanya dengan talk show atau debat di televisi.
Menurut Rocky Gerung masyarakat sebenarnya menaruh harapan pada Prabowo terutama dalam hal pemberantasan korupsi.
Namun jika Prabowo tidak berani mengambil langkah konkret seperti menindak kasus-kasus yang diduga melibatkan lingkaran Jokowi maka kepercayaan publik bisa semakin menurun.
"Kalau tetap melindungi Jokowi publik akan kecewa. Karena akar dari masalah ini ada di sana," tegasnya.
Baca Juga: Drama Penundaan Pelantikan CASN, Ferry Irwandi: Ketika Rakyat Harus Menunggu, Pejabat Terus Dilantik
Rocky Gerung melihat bahwa situasi politik saat ini masih diwarnai oleh bayang-bayang Jokowi meskipun kekuasaannya sudah berakhir.
Sementara itu Prabowo dinilai masih enggan mengambil sikap tegas.
Publik kini menunggu apakah Prabowo benar-benar akan membawa perubahan atau justru tetap berada dalam bayang-bayang pemerintahan sebelumnya.***