Bisnisbandung.com - Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pemerintah tengah mendorong program Koperasi Merah Putih.
Menurut Budi Arie Koperasi Merah Putih ini untuk membantu masyarakat desa lepas dari jeratan rentenir dan pinjaman online ilegal.
Program ini disebut sebagai upaya nyata untuk memperkuat ekonomi desa dan mencegah ketergantungan masyarakat pada sistem utang berbunga tinggi.
Baca Juga: Tips Cara Menjaga Kesehatan Saat Berpuasa Agar Tubuh Tidak Lemas
Dalam pernyataannya Budi Arie menyebut bahwa Koperasi Merah Putih akan menjadi solusi agar masyarakat desa memiliki akses keuangan yang lebih sehat dan tidak lagi bergantung pada tengkulak rentenir maupun pinjol ilegal.
"Pak Presiden menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih ini untuk memutus rentenir, tengkulak, dan pinjaman online yang menjerat masyarakat desa serta menjadi sumber kemiskinan," ujar Budi Arie yang dikutip dari youtube kompas.
Menurutnya sistem utang berbunga tinggi yang diterapkan oleh rentenir dan pinjol telah menyebabkan banyak masyarakat desa terjebak dalam siklus kemiskinan.
Dengan adanya koperasi ini masyarakat desa dapat memperoleh pinjaman dengan bunga rendah dan sistem yang lebih transparan.
Baca Juga: Bersih-Bersih BUMN, Langkah Awal Prabowo untuk Danantara? Pandangan Donny Manurung
Lebih lanjut Budi Arie menjelaskan bahwa koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam tetapi juga akan memiliki berbagai fasilitas lain yang menunjang perekonomian desa.
"Nanti di dalam Koperasi Merah Putih ada beberapa unit seperti gudang penyimpanan, kantor koperasi, apotek desa, klinik desa, hingga unit simpan pinjam. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," jelasnya.
Dana yang disiapkan untuk koperasi ini mencapai Rp5 miliar yang nantinya akan disalurkan melalui perbankan dan dikelola oleh koperasi untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat desa.
Kehadiran koperasi ini menurut Budi Arie adalah bukti bahwa negara hadir untuk membantu rakyat kecil.
Selama ini para petani dan pelaku usaha kecil di desa kerap kesulitan dalam memperoleh modal usaha yang sehat.
Baca Juga: Mafia BUMN Bisa Saja Hanya Tumbal, Bivitri Susanti: Jangan-Jangan Aktor Utamanya Aman