nasional

Korupsi 110 Triliun per Orang, Untuk Apa? Ray Rangkuti Curiga Ada Aliran Dana Demi Kepentingan Politik

Rabu, 5 Maret 2025 | 20:45 WIB
Ray Rangkuti (Tangkap layar youtube Official Inews)

Selain itu, Ray Rangkuti menyoroti bahwa reformasi dalam pengelolaan migas tidak benar-benar terjadi.

 Meskipun pemerintah sebelumnya telah membubarkan entitas yang bermasalah seperti Petral dan menggantinya dengan badan baru, praktik korupsi justru tetap berlanjut.

Pergantian institusi dan pejabat tidak serta-merta menghentikan pola korupsi, karena yang terjadi hanya sekadar pergantian individu tanpa adanya perubahan sistem yang mendasar.

Dugaan bahwa korupsi ini tidak hanya melibatkan individu, tetapi juga adanya kekuatan yang lebih besar di atasnya, semakin menguat.

Ray Rangkuti menegaskan bahwa jika akar permasalahan ini tidak segera ditangani dengan kebijakan yang lebih tegas, maka kasus serupa akan terus berulang di masa mendatang.***

Baca Juga: Jokowi Dikritik Tak Punya Wawasan Akademik, Sobary: Bahkan Gibran Lebih Parah!

Halaman:

Tags

Terkini