nasional

Band SukaTani Dibungkam! Sobary: Mereka Bicara Kebenaran!

Selasa, 4 Maret 2025 | 18:00 WIB
Budayawan Sobary (dok youtube Anak Bangsa TV)


Bisnisbandung.com - Budayawan Sobary menyoroti polemik yang menimpa band SukaTani setelah lagu mereka yang berjudul "Bayar, Bayar, Bayar" dikabarkan menuai reaksi keras dari aparat kepolisian.

Menurut Sobary band tersebut membawa suara kebenaran yang tidak boleh dibungkam.

Dalam YouTube Anak Bangsa TV, Sobary mengkritik keras tindakan aparat yang disebut-sebut berusaha melarang Suka Tani.

Baca Juga: Halte Transjakarta Petukangan Utara Resmi Berganti Nama Menjadi Petukangan D’Masiv

Ia menilai lirik lagu mereka yang menyoroti isu pungutan liar dan penyalahgunaan wewenang seharusnya menjadi refleksi bukan malah direpresi.

"Band Suka Tani itu berani. Mereka bicara soal kebenaran yang selama ini dirasakan oleh masyarakat. Kenapa harus dibungkam? Kenapa tidak dijadikan bahan introspeksi?" ujar Sobary.

Isu soal pelarangan band ini mencuat setelah dikabarkan Kapolda Jawa Tengah marah besar terhadap Suka Tani.

Band tersebut disebut-sebut dipanggil dan diminta tampil tanpa mengenakan topeng yang selama ini menjadi ciri khas mereka.

Namun hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian mengenai hal ini.

Baca Juga: Bisa Mengatasi Ketombe, Inilah 8 Manfaat Daun Pandan Menurut Dokter Ema

"Kalau benar mereka ditekan itu artinya ada yang merasa tersinggung dengan lagu tersebut. Padahal musik adalah ekspresi dan kritik sosial itu bagian dari demokrasi," lanjut Sobary.

Sobary juga menyinggung dugaan praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di tubuh kepolisian.

Ia menyebut berbagai kisah di masyarakat tentang pungutan liar dan razia ilegal bukanlah hal yang asing.

"Sudah banyak cerita soal itu. Orang-orang tahu bagaimana pungli terjadi bagaimana hukum bisa diperjualbelikan. Kalau band seperti Suka Tani menyuarakan itu dalam bentuk lagu mestinya didengar bukan diberangus," tegasnya.

Baca Juga: Naik Pitam! Donald Trump Usir Presiden Ukraina Zelensky, Simak Kronologi Lengkapnya

Halaman:

Tags

Terkini