bisnisbandung.com - Jurnalis senior Hersubeno Arief menyoroti dampak besar PHK massal ini, menyebutnya sebagai "Ramadan yang gelap" bagi 10.000 lebih buruh Sritex.
Menurutnya, situasi ini menjadi momen paling menyedihkan bagi ribuan pekerja yang telah mengabdi bertahun-tahun di industri tekstil tersebut.
“Jika mengutip bahasa dari gerakan mahasiswa, ini adalah Ramadan yang gelap. Setelah puluhan tahun bekerja di pabrik tekstil terbesar di Indonesia, mereka harus menghadapi kenyataan pahit: di-PHK,” ucapnya dilansir dari youtube Hersubeno Arief.
Baca Juga: DANANTARA Guncang Pasar! IHSG Anjlok, Rupiah Tertekan, Tonny Hermawan Adikarjo: Apa yang Terjadi?
Mereka kini dihadapkan pada kenyataan pahit, bukan hanya kehilangan pekerjaan tetapi juga harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di bulan suci.
“Terhitung mulai besok, 1 Maret 2025, ketika sebagian besar umat Islam menjalankan puasa Ramadan, mereka benar-benar harus mengencangkan ikat pinggang puasa yang sebenarnya karena mereka sudah tidak punya pekerjaan,” sambungnya.
Hersubeno juga menyinggung peran Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer, yang sebelumnya sempat dielu-elukan sebagai penyelamat.
Baca Juga: Selamat Ginting Bongkar Dugaan Pelanggaran Pemerintahan Prabowo: Sengaja atau Dimanfaatkan?
“Padahal, harapan mereka sempat membuncah ketika Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer, yang dulu dikenal sebagai Jokowi Mania namun belakangan beralih menjadi Prabowo Mania memastikan mereka tidak akan di-PHK,” singgungnya.
Namun, kenyataannya, janji yang diberikan tidak dapat terealisasi, dan pemerintah tidak mampu mencegah keputusan kurator.
Baginya, pernyataan Immanuel sebelumnya yang menyebut negara bisa memaksa kurator agar tidak melakukan PHK kini terbukti tidak dapat diwujudkan.
Lebih lanjut, Hersubeno mempertanyakan bagaimana pemerintah dapat mencari solusi bagi lebih dari 10.000 buruh yang kehilangan pekerjaan dalam waktu singkat.
Dengan keterbatasan lapangan kerja yang tersedia, ia meragukan apakah ada langkah konkret yang bisa dilakukan untuk menyerap tenaga kerja sebanyak itu.
Baca Juga: Peringatan Keras bagi Pejabat Nakal! Ray Rangkuti: Spirit Islam Anti-KorupsiBaca Juga: Peringatan Keras bagi Pejabat Nakal! Ray Rangkuti: Spirit Islam Anti-Korupsi