Uni Nova Ungkap Mengapa Industri Manufaktur Merosot Dan Marak Phk Masal

photo author
- Sabtu, 10 Agustus 2024 | 16:00 WIB
Pengamat ekonomi Uni Nova (dok youtube 2045 TV)
Pengamat ekonomi Uni Nova (dok youtube 2045 TV)


Bisnisbandung.com - Pengamat ekonomi Uni Nova membahas fenomena mengejutkan terkait penurunan tajam dalam industri manufaktur Indonesia dan lonjakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal.

Menurut Uni Nova Indeks Manufaktur Indonesia (PMI) mengalami penurunan signifikan

Pada Maret 2024 menjadi 49,3 pada Juli 2024 mengindikasikan adanya penyusutan besar-besaran di sektor industri.

Baca Juga: Menu Makan Siang Sekolah dari Berbagai Negara di Dunia

Uni Nova menjelaskan PMI adalah indikator penting yang menunjukkan kesehatan sektor manufaktur.

Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi industri, yang kali ini berdampak langsung pada banyak pekerja.

"Penurunan PMI ini mencerminkan realitas pahit dari banyaknya PHK yang terjadi akhir-akhir ini," ungkap Uni Nova yang dikutip dari youtube 2045 TV.

Salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan PMI adalah relaksasi aturan impor yang diberlakukan sejak Mei 2024.

Barang-barang industri dari luar negeri termasuk tekstil, elektronik, dan baja, kini lebih mudah masuk ke pasar Indonesia.

Baca Juga: Hidangan Sehat dari Berbagai Negara yang Wajib Dicoba

"Pelonggaran ini telah memukul keras industri lokal, yang harus bersaing dengan barang impor yang harganya lebih murah," jelas Uni Nova.

Program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang seharusnya mendukung produk lokal hanya berlaku untuk belanja BUMN dan lembaga pemerintah.

"Program ini tidak dapat memaksa perusahaan swasta atau individu untuk memilih produk dalam negeri, sehingga efektivitasnya terbatas," tambah Uni Nova.

Uni Nova juga menarik perhatian pada bagaimana Meksiko, meskipun menghadapi krisis serupa berhasil masuk ke dalam 10 besar negara industri dunia.

Baca Juga: Tips Menonton Konser Idola K-Pop Kesayangan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X