Bisnisbandung.com - Perjalanan politik Prabowo Subianto menuju tahun 2029 tidak akan berjalan mulus.
Meskipun telah memenangkan Pilpres 2024 Prabowo masih harus menghadapi berbagai tantangan terutama dari sosok yang selama ini menjadi mitra sekaligus lawan politik terbesarnya Jokowi.
Menurut pengamat politik Selamat Ginting dalam youtube 2045TV, Jokowi masih menjadi faktor utama yang harus diperhitungkan Prabowo.
Baca Juga: Belajar dari China, Bisakah Danantara Meningkatkan Investasi Hingga 200%? Analisis Ekonom UI
Meskipun resmi meninggalkan Istana pada 2024 Jokowi tetap memiliki pengaruh besar terutama jika ia membentuk partai baru sebagai kendaraan politik untuk masa depan anaknya Gibran Rakabuming Raka.
Selamat Ginting menjelaskan "Dalam strategi politiknya Prabowo diyakini sedang memainkan taktik sandi yuda atau perang gerilya."
Ia tidak bisa serta-merta menghadapi Jokowi secara langsung.
Sebaliknya ia perlu menunggu momen yang tepat hingga kepuasan publik terhadap Jokowi menurun baru kemudian mengambil langkah-langkah strategis yang lebih tegas.
Salah satu tanda bahwa Prabowo masih berhati-hati adalah kehadiran perwakilan PDIP dalam ulang tahun Gerindra yang bisa diartikan sebagai upaya mengukur soliditas dan loyalitas partai-partai dalam koalisinya.
Baca Juga: Dividen BUMN Dikelola Danantara, Negara Bisa Defisit Anggaran?
Pembatalan presidential threshold oleh Mahkamah Konstitusi juga membuka peluang bagi Jokowi untuk membangun partai politiknya sendiri dan mencalonkan Gibran sebagai presiden di 2029.
"Jika ini terjadi maka Prabowo akan menghadapi pertarungan yang lebih sengit dengan lawan yang sudah mempersiapkan diri sejak jauh hari," tegasnya.
Selamat Ginting menyoroti empat sosok yang dianggap bisa menjadi penghalang besar bagi Prabowo dalam mempertahankan kekuasaannya hingga 2029:
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Lewat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Partai Demokrat bisa menjadi ancaman tersendiri jika tidak solid dalam koalisi Prabowo.
Baca Juga: Masyarakat Pesimis dengan Danantara, Juru Bicara Kepresidenan: Sebenarnya Ini Karena Mindset