"Mahasiswa melihat ada sense of injustice. Selama Jokowi masih memiliki pengaruh dalam pemerintahan melalui Gibran maka mereka merasa keadilan tidak akan terwujud. Inilah yang membuat kemarahan mahasiswa semakin besar," lanjut Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyoroti sikap Presiden Prabowo yang dinilai belum tegas dalam menyikapi tuntutan mahasiswa.
Menurutnya Prabowo seharusnya mengambil langkah lebih konkret dalam memberantas korupsi termasuk mengusut dugaan korupsi yang terjadi di era Jokowi.
Baca Juga: Eksekusi Pemerintahan Prabowo Jauh dari Harapan? Raymond Chin: Mulai Berantakan Desember ke Januari
"Kalau Prabowo memang ingin menciptakan pemerintahan yang bersih maka harus ada janji eksplisit untuk membongkar kasus-kasus korupsi yang diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya. Mahasiswa ingin melihat tindakan nyata bukan hanya retorika," kata Rocky Gerung.
Dengan reshuffle yang dianggap tidak membawa dampak signifikan, aksi mahasiswa diprediksi akan terus berlangsung.
Puncak demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" sudah direncanakan dan diperkirakan akan semakin besar jika pemerintah tidak memberikan respons yang memuaskan.
Baca Juga: Polemik Sertifikat HGB, Hersubeno Arief: Korporasi Besar Lolos, Kepala Desa Jadi Tumbal?
Rocky Gerung menekankan "Mahasiswa tidak akan berhenti hanya karena satu reshuffle. Ini bukan sekadar soal menteri baru tetapi soal prinsip demokrasi dan keadilan."
"Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi maka gerakan ini akan semakin membesar," tegas Rocky Gerung.***