Bisnisbandung.com - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat peringatan ulang tahun Partai Gerindra menuai sorotan tajam.
Dalam pidatonya Prabowo menanggapi kritik terkait kabinet yang disebut "terlalu gemuk" dengan ungkapan "ndasmu!".
CEO Anak Bangsa TV, Rudi S Kamri menilai ucapan Prabowo tak pantas diucapkan oleh seorang pemimpin negara.
Pernyataan Prabowo tersebut langsung menuai pro dan kontra, Bagi sebagian orang itu hanya ekspresi spontan.
Namun tak sedikit pula yang menilai ucapan tersebut menunjukkan sikap arogan dan antikritik.
"Ini menunjukkan arogansi kekuasaan dan menutup ruang kritik. Kalau ada yang mengkritik ya dijawab dengan data bukan dengan kata kasar," ujar Rudi S Kamri.
Menurut Rudi S Kamri kritik masyarakat soal kabinet "gendut" seharusnya dijawab dengan transparansi dan evaluasi.
"Kabinet ini ada 109 pejabat tinggi. Kok bisa dibilang efisien? Justru ini semakin membebani APBN," tambahnya.
Baca Juga: Denny Siregar Membayangkan Dampak Positif Jika Pendidikan Gratis dan Berkualitas untuk Indonesia
Di sisi lain gelombang kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah juga memuncak dengan aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Mahasiswa menilai pemerintahan saat ini tidak pro-rakyat dan kurang transparan dalam pengambilan kebijakan.
Rudi S Kamri menyebut gerakan "Indonesia Gelap" sebagai cerminan keresahan anak muda terhadap kondisi politik dan ekonomi saat ini.
Aksi "Indonesia Gelap" ini mencerminkan kekecewaan dan keprihatinan mahasiswa terhadap situasi politik dan ekonomi Indonesia saat ini.
Baca Juga: “Semua Jadi Menderita” Said Didu Tunjukkan Efesiensi Anggaran Gara-Gara Jokowi